Home | Log out
Showing posts with label Kesehatan Bayi. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan Bayi. Show all posts

Tuesday, May 17, 2011

7 Tips Baby Skin Care

Tuesday, May 17, 2011
The baby’s skin is very soft, but vulnerable to changes in temperature, drought and infection. Because sweat glands are not fully developed, the baby’s skin is very sensitive to hot and cold temperatures. Although sebaceous glands are formed in the skin, but do not produce oil. As a result, babies are prone to dry skin.The baby’s skin is also susceptible to infection because the protection system against microorganisms have not been fully established. Therefore, the proper care of sensitive baby skin is very important in the early months of life.

Here are seven tips that are recommended in the care of the child’s skin

1. Bath every day, but clean skin every day.
In the first four months, not bathe your baby every day. Baby care experts recommend for baby’s bath once a week, especially in the first two months of life. Special baby soap is more friendly with the baby’s skin, but its use should not be too often. To keep baby’s skin does not dry out because of soap in the bath water you can pour a few drops of olive oil or baby oil.

You should clean your baby’s skin every day with a cloth, especially in the diaper area and skin folds. For the diaper area, you can simply wipe with a damp cloth without soap. Because it will often clear the area susceptible to skin irritation. The supply of olive oil or baby oil to prevent irritation. Oil is the formation of an invisible layer on the skin, retaining moisture while protecting the skin from irritation. For treatment of the folds of skin on the feet, hands and neck, take a cotton ball soaked in water and few drops of oil to absorb and remove dirt. regional folds are highly vulnerable dirty neck, because the milk residue.

Water used for bathing or settlement must be the heat is 37 º C on Prepare a hot towel wrap and base before and after the baby is clean.

2. Protect your baby from skin problems
Infants may have some problems or skin diseases follows:

Birthmarks. In the face and the baby’s neck may be red moon. It is a collection of blood vessels-no-rash because they are not highlighted or itchy. The reason is that hormonal changes after childbirth. These birthmarks that usually fade within a couple of weeks. There needs to be treated.

Dermatitis. Sometimes, the baby develops a yeast infection in skin folds. Type of candida fungus often causes diaper rash, called dermatitis because he likes the warm and humid areas. baby’s neck folds can also be a good environment for candida. You can prevent and overcome a rash, keeping the skin dry, for example, always make sure the diaper is dry and baby powder to taste the skin. If the rash does not improve or tending to spread a few days, consult your baby’s doctor. Your doctor may prescribe a simple cream to kill the fungus.

The sudamen. When it’s hot, baby’s skin may be irritated by the heat. The rash appears as small red bumps in places that are wet with perspiration, for example, in the diaper area, underarms, back and neck. Place the baby in the room cool and comfortable is the best way of preventing and treating diaper rash. loose clothing and keep the affected area remain dry can also help.

Another problem. In skin conditions like eczema, acne, seborrheic dermatitis, allergies, etc, you should always consult a doctor for treatment.

3. Protect the baby from the sun
Infants in the first year of life should not be exposed to UV radiation. meetings of clothing, hats and sunglasses are the best means of protection against UVA and UVB rays. It can also provide the sunscreen (sunscreen) is open to taste on the skin.

4. Use a cotton cloth
Try to always wear cotton clothing and diapers for infants. Irritating to skin and cotton, have pores, and absorb moisture. Avoid synthetic materials.

5. Protect the baby from the cold
The baby’s skin is not enough to keep warm. Selimutilah baby clothes and warm blankets when you take away that makes it exposed to wind.

6. Use oil / ointment to heat
In bad weather, especially during the cold and the wind was blowing, it is advisable to apply eucalyptus oil heaters balm for babies. This fragrance of scented oil and protect the skin from the elements and dehydration. However, be careful when applying oil or ointment if your baby has a rash, so as not to aggravate the condition.

7. Massage
General health and skin care, baby you can do a massage. To this end, you can use olive oil or another essential oil that does not harm the baby and may trigger asthma.


read more

Tuesday, April 7, 2009

Info Vaksin penyebab AUTIS

Tuesday, April 7, 2009

Buat para Pasangan MUDA. om dan tante yg punya keponakan... atau bahkan calon ibu ... perlu nih dibaca ttg autisme.. Bisa di share kepada yang masih punya anak kecil supaya ber-hati2... .....

Setelah kesibukan Lebaran yang menyita waktu, baru sekarang saya bisa dapat waktu luang membaca buku "Children with Starving Brains" karangan Jaquelyn McCandless , MD yang
diterjemahkan dan diterbitkan oleh Grasindo.

Ternyata buku yang saya beli di toko buku Gramedia seharga Rp. 50,000,-itu benar-benar membuka mata saya, dan sayang, sayang sekali baru terbit setelah anak saya Joey (27 bln) didiagnosa mengidap Autisme Spectrum Disorder. Bagian satu, bab 3, dari buku itu benar-benar membuat saya menangis.

Selama 6 bulan pertama hidupnya (Agustus 2001 -Februari 2002), Joey memperoleh 3 kali suntikan vaksin Hepatitis B, dan 3 kali suntikan vaksin HiB. Menurut buku tersebut (halaman 54 - 55) ternyata dua macam vaksin yang diterima anak saya dalam 6 bulan pertama hidupnya itu positif mengandung zat pengawet Thimerosal, yang terdiri dari Etilmerkuri yang menjadi penyebab utama sindrom Autisme Spectrum Disorder yang meledak pada sejak awal tahun 1990 an.

Vaksin yang mengandung Thimerosal itu sendiri sudah dilarang di Amerika sejak akir tahun 2001.

Alangkah sedihnya saya, anak yang saya tunggu kehadirannya selama 6 tahun, dilahirkan dan divaksinasi di sebuah rumahsakit besar yang bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci Tangerang, dengan harapan memperoleh treatment yang terbaik, ternyata malah "diracuni" oleh Mercuri dengan selubung vaksinasi. Beruntung saya masih bisa memberi ASI sampai sekarang, sehingga Joey tidak menderita Autisme yang parah. Tetapi tetap saja, sampai sekarang dia belum bicara, harus diet pantang gluten dan casein, harus terapi ABA , Okupasi,dan nampaknya harus dibarengi dengan diet supplemen yang keseluruhannya sangat besar biayanya.

Melalui e-mail ini saya hanya ingin menghimbau para dokter anak di Indonesia , para pejabat di
Departemen Kesehatan, tolonglah baca buku tersebut diatas itu, dan tolong musnahkan semua vaksin yang masih mengandung Thimerosal.

Jangan sampai (dan bukan tidak mungkin sudah terjadi) sisa stok yang tidak habis di Amerika Serikat tersebut di ekspor dengan harga murah ke Indonesia dan dikampanyekan sampai ke puskesmas-puskesmas seperti contohnya vaksin Hepatitis B, yang sekarang sedang giat-giatnya dikampanyekan sampai ke pedesaan.

Kepada para orang tua dan calon orang tua, marilah kita bersikap proaktif, dan assertif dengan menolak vaksin yang mengandung Thimerosal tersebut, cobalah bernegosiasi dengan dokter anak kita, minta vaksin Hepatitis B dan HiB yang tidak mengandung Thimerosal.

Juga tolong e-mail ini diteruskan kepada mereka yang akan menjadi orang tua, agar tidak mengalami nasib yang sama seperti saya.

Sekali lagi, jangan sampai kita kehilangan satu generasi anak-anak penerus bangsa, apalagi jika mereka datang dari keluarga yang berpenghasilan rendah yang untuk makan saja sulit apalagi untuk membiayai biaya terapi supplemen, terapi ABA , Okupasi, dokter ahli Autisme (yang daftar tunggunya sampai berbulan-bulan) , yang besarnya sampai jutaaan Rupiah perbulannya.
Terakhir,mohon doanya untuk Joey dan ratusan, bahkan ribuan teman-teman senasibnya di Indonesia yang sekarang sedang berjuang membebaskan diri dari belenggu Autisme.

"Let's share with others... Show them that WE care!"


read more

Saturday, April 4, 2009

Cara mengeluarkan DAHAK pada bayi <1th

Saturday, April 4, 2009
Moms n dads,

Lagi bingung nih. My Nicholas sedang kena batuk pilek, awalnya batuknya
tidak ada dahak, tapi semakin kesini, kok makin ada dahaknya yah??? Aku
kasian setiap kali dia batuk, kayaknya susah nafas, seperti ada
slem/dahaknya gitu. Gimana yah cara mengeluarkannya? ??Tolong
moms...dads. ..yang pernah punya pengalaman seperti ini, minta sharingnya
yah...tx so much.

regards,
mommy nicholas 11M3W

----------------------------------------------

Anakku jg gitu.... kapan hari batuk pilek dan aku beri aloevera gel sehari
2x 1 sendok teh.... klu berat 2x 2 sendok teh...
Kemudian dahaknya keluar dgn cara dimuntahkan. ...

Aloevera gel itu antibiotik alami dan bahannya asli dr lidah buaya....

God bless you,

----------------------------------------
hi mom Nicholas...kebetula n Ghaziku baru sembuh dari batuk. Lagi musimnya kali ya? Tapi kali ini aku ga pakai obat dokter, soalnya 2 minggu lalu dia baru sembuh dari batuk berdahak, dan aku ga mau kasih dia obat dokter terlalu sering.

Jadi aku kasih ghazi obat tradisional dari nenek moyangku :): bunga pohon belimbing wuluh/ sayur dikukus kurleb 10 mnt, kemudian ditekan2 smp keluar airnya (wrn merah), lalu diminumin 2x sehari 3 sendok teh.
Bener loh..manjurrr. .. Batuknya berhenti, pileknya jg.

Maaf kalo tidak banyak membantu...
Bunda Ghazi



read more

Friday, April 3, 2009

Obat Tradisional DBD

Friday, April 3, 2009

DAUN ULAR...... obat DBD paling ampuh.

.
Oleh omri - 26 Februari 2009

.

Ini jelas iklan.. dan kalau sampai masuk ke blog ini, berarti sang redaktur mengizinkan. Masalahnya yang satu ini ndak ada dijual, tapi cukup gampangdidapat, nyari sendiri dan murah. Jadi iklannya ndak mempromosikan produkobat dan ndak butuh POM untuk melegalisir.

.

Obat DBD, demam berdarah dengue yang paling top dan ampuh saat ini, danperlu dimasyarakatkan adalah Daun ULAR, alias Daun UBI JALAR. Ambil pucukdaun ubi jalar sebanyak porsi ikatan sayuran, rebus dengan seliter airselama lebih dari 5 menit [godok 1 jam juga bisa]. Minum sebagai penggantiair minum, berarti sekitar seliter sehari. Ubi jalar ya Bung, bukan daunsingkong. Ubi Jalar. Makanya saya pendekin jadi DAUN ULAR, bir pade inget,karena sudah beberapa teman jadi kekenyangan makan daun singkong.

.

Resep ini sudah saya coba beberapa kali. Ponakan kena DBD, trombosit turun ke 80 ribu, sehari diberi rebusan daun ular, langsung naik diatas 150 ribu. Rumah sakit pada marah, kehilangan pasien. hehehe..

.

Beberapa teman juga saya sudah suruh coba, ampuh Boss. Isteri saya 3 minggulewat di "vonis" DBD oleh dokter, tanpa lihat hasil labnya, langsung sayakasih daun ular kita, besoknya test lagi Trombositnya jadi 396. Gila, maximumnya biasanya 400 ribu. Ternyata waktu dibilang DBD, trombosit istri saya masih 150 ribu. Hebat tenan. Resep ini dari mana? Dari teman di Philippine, dan sedang populer sekali disana dan beberapa kali menjadi topik seminar kesehatan disana. Untuk lebih afdolnya anda googling saja "comote" atau "kamote", begitu bahasa sononya, supaya ndak merasa dikadali... Jangan googling nya "daun ular", yang keluar nanti gambar kobra ngantuk.. hehehe.

.

Selamat mencoba dan tolong diterusin ke tetangga dong. Ini murah meriah dan HEBAT. Effek sampingan mestinya nggak ada, karena daun ini biasa juga dibikin jadi sayur dikampung oweh atau paling nggak dibikin menjadi makanan ternak..



read more

Sunday, March 8, 2009

Bayi Alergi

Sunday, March 8, 2009

Jika ada yang mempunyai anak yang sesak nafas, jangan langsung mengambil kesimpulan bahwa dia menderita asma, mungkin anak anda alergi terhadap debu, asap atau bulu 2 halus disekitarnya. alergi ini juga menyebabkan sering pilek dan bersin - bersin



Hal ini terjadi pada teman saya, anaknya sesak nafas ternyata dia alergi terhadap debu dan bulu2 halus yang masuk ke pernafasannya, dia sudah mencoba untuk selalu menghindarkan anaknya dari debu dengan menjaga kebersihan tentunya, dan menyingkirkan kucing peliharaannya demi sang anak, tetapi ternyata anaknya masih saja mengalami sesak nafas karena alergi.....


Setelah diselidiki ternyata Penyebabnya adalah selimut dan alas tidurnya.



Bulu - bulu selimut, handuk dan perlengkapan lain bisa saja terlepas ( rontok ) saat digunakan. akhirnya teman saya mencari selimut dan alas tidur yang tidak meyebabkan alergi pada anaknya.....



Alhamdulillah dapat di Daerah Tangerang bahannya haluuuuuus baget, kuat alias tidak rontok dan kata penjualnya sih anti bakteri dan jamur karena tidak lembab sangat cocok bagi yang alergi maupun yang tidak alergi tentunya , serta dapat menyesuaikan dengan suhu tubuh sehingga tidak panas, pokoknya nyamaaaaaaan deh, produk ini eksport ke jepang dan AS harganya juga relatif murah dibandingkan kualitasnya. .........



Jika ada yang mempunyai pengalaman sama dan membutuhkan saya akan bantu memberikan alamat lengkapnya , demi kesehatan dan kenyamanan anak - anak kita ...


Disana juga ada untuk dewasa dan remaja motifnya bagus2 saya aja kepingin jadi ikut ikutan beli deh , untuk luar kota juga bisa dikirim kok...



Semoga membantu ya...






read more

Saturday, March 7, 2009

Anak gak mau makan nasi?

Saturday, March 7, 2009
Dear Parents...
Sudah setahun an ini anaku,2.7 th gak mau makan yang namanya nasi or lainnya kayak kita orang Indonesia makan gitu.No nasi,no sayur.Makannya buah mau, makanan ringan, sate setusuk aja,nugget,kentang goreng dan..SUSU.
Sekelilingku bilang sih,gak papa asal masih ada yang masuk, paling imbangin ama jus.Soalnya kalau dipaksa juga dia bisa nangis kejer.Ada niat bawa ke doktr pencernaan, tapi ada yang bilang anaknya masih mau makan kenapa dibawa ke dokter?
jadi bingung..batesannya sampai mana ya kudu dibawa ke dokter?apa ada parent lain yang mengalamin hal in?
Terimakasih buat yang bisa sharing
----------------------------------------------------------------------------
Mbak Yuni,
Jangan hy mengambil info : yg penting ada yg masuk/ dimakan. Apa dulu yg masuk?
Gak pa2 kok kl belum mau makan nasi, tinggal dicari penggantinya nasi aja. Banyak kan? Kentang oke kok. Inget lho, bule2 kan juga jarang makan nasi, gak apa2 kan? Untuk yg NO sayur, mungkin juga dicari cara lain - kalau bisa. Tp sebaiknya memang ada sayuran ya supaya cukup serat. Suplemen memang banyak, tp kan yg original lbh baik.
Pertanyaan yg harus dimiliki adalah : apakah asupan gizinya sudah sesuai untuk anak seusianya? apakah pertumbuhan jasmaninya sesuai? apakah si anak mengalami keluhan fisik krn tidak memakan nasi & sayur? apakah perkembangan kecerdasannya sesuai dengan usianya? de el el...
Kl semuanya oke saat ini, rasanya tidak perlu kuatir ya. Tp boleh2 saja kok berkonsulasi dengan dsax. Berkonsultasi dengan yg lebih expert adalah tindakan bijaksana. Anak sy dulu pun begitu (mmg tidak lama siy) , tp walaupun semuanya baik2 saja, sy tetap berkonsultasi dgn dsax. Kenapa? Krn sy tidak tau 'efek' ke depannya bgmn walaupun saat ini semuanya kelihatan oke.
Kalau msh kurang puas dgn dsa yg skrg, cari beberapa opini dari beberapa dsa (itu yg saya lakukan), sampai sy yakin 1 juta persen bhw anak sy baik2 saja. Tp usaha tetap jalan terus dengan memastikan 4 sehat 5 sempurnanya itu. Stlh beberapa bulan tanpa nasi & sayur, akhirnya usaha sy berhasil jg. Dan perkembangan fisik & mental serta kecerdasannya juga baik.
Semoga membantu ya...




read more

Makanan Bayi

Dear Moms,

Terima kasih atas infonya mengenai pengaruh wortel.

Saya masih bingung tentang makanan bayi

Sejak 6 bl bayiku sudah dikasih macam-macam jenis makanan.
6 bl - 7 bl. (2 x pagi dan sore) dikasih bubur saring, isinya sayur hijau, ikan, daging, kentang,wortel , beras merah dicampur kemudian disaring halus
8-9 bl (3x pagi,siang ,sore)
sekarang bayiku menjelang 9 bulan.
Setiap hari pasti ada sayur, ikan atau daging, beras merah

Biasanya sementara makan, keluar juga pupnya dan perutnya besar. Berat badannya tidak terlalu nampak perkembangannya.

Mohon sharing dari Moms semuanya kenapa begitu? apakah menunya sudah cocok atau harus diubah?

Thanks

Mama Grisella Ada'

-----------------------------------------------------------------------
Dear mama grisela,
menurut informasi yang saya dapat dari milis gizi bayi balita (pak wied harry)
untuk bayi pada masa awal MPASI sebaiknya dikenalkan dulu sistem pencernaannya dengan makanan yang mudah cerna, bisa diawali dengan yang cair seperti jus atau pure buah dan bubur lembut, (tepung beras + ASIP), setelah di bulan ketiga MPASIya, baru anak bisa dikenalkan dengan makanan yang lebih beragam, seperti sayur dan ikan. saya tidak tau apakah ini berkaitan dengan sistem pencernaan grisela yang mungkin *kaget* karena langsung dikenalkan dengan makanan berat yang agak sulit dicerna. mohon maap bila ada kekeliruan. moms, ada yang mau nambahin sharingnya?

Regards,
Lia Nurmalasari



read more

Tuesday, February 24, 2009

Berapa tahun anak bisa Bicara??

Tuesday, February 24, 2009

Dear Moms & Dad..
Saya mau tanya mulai usia berapa tahun yach anak bisa bicara?? anak ku usia 1.1 tahun belum bisa mengucapkan kata2 ibu dan ayah baru bisa ngomong ma..ma..mah, mbah,..normal gak yach???
Ibunya Rafi.
--------------------------------------------------
dear bunda Rafi,
kayaknya normal deh mom, anakku 20 m baru ikutin kata-kata ku niy sekarang, sempet worry juga tapi Alhamdulillah sekarang udah bawel dan selalu ikutin apa yang aku omong. Aku juga gak tahu, anakku termasuk telat apa wajar, tapi perkembangan yang sekarang pesat banget. Mama ku bilang siy setiap anak berbeda, semoga membantu
Mm Ibrahim
-------------------------------------------------------
Dear bunda rafi,
Memang bener sekali perkembangan bicara anak berbeda beda, kalau untuk anakku Danar (1th 18 hari) sudah bisa menirukan beberapa kata, misal "apa, aya (ayam), ayah, AC, itu, ndak, udah dan beberapa kata lainnya" sedang anak saudara saya (sekarang 2,5th) waktu seumuran Danar belum bisa mengucapkan kata kata, toh sekarang dia bicaranya lancar banget...nggak ada masalah selama si kecil tetap aktif dan tanggap saat kita ajak berkomunikasi
Salam
Bundanya Danar Danadyaksa




read more

Monday, February 16, 2009

Menyuburkan Rambut Bayi

Monday, February 16, 2009
Rambut merupakan hiasan bagi manusia, bahkan sebagai mahkota bagi wanita. Oleh karena itu perlu sekali merawat rambut agar tetap tumbuh subur dan rapat. Rambut yang kurang dirawat dapat menjadi rontok, menjadi jarang dan dapat menimbulkan kebotakan.
Rambut yang rontok atau botak memang bukanlah penyakit yang berbahaya, tetapi dapat mengurangi penampilan seseorang terutama wanita.Rambut yang rontok, kurang subur, dapat disebabkan antara lain, kurang perawatan, kurang vitamin K, banyak berfikir atau karena suatu penyakit.
.
Gejala :
Rambut mudah rontok, tidak subur dan menjadi jarang.Pertumbuhannya lambat
.
Bahan :
Daun Paria (Momordica charantina) ……….. secukupnya.
.
Cara Penggunaan :
Daun paria diremas-remas hingga lumat dan berair, lalu dioleskan pada rambut balita.

Sumber : Ramuan Pusaka Prima Raga oleh : DS. Soewito M.

read more